Kupang,
realitarakyat – Setelah memeriksa sejumlah saksi termasuk mantan Kepala
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PR) NTT, Ir. Yuli Afra dalam
kasus dugaan korupsi pembangunan gedung NTT Fair, Kejati NTT segera menetapkan
tersangka dalam kasus itu.
Hingga
saat ini sedikitnya 26 orang yang diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan
korupsi senilai Rp 29 miliar tersebut.
Kasi
Penkum dan Humas Kejati NTT, Abdul Hakim kepada wartawan belum lama ini
menegaskan bahwa sedikitnya 26 orang telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus
pembangunan NTT Fair.
Dijelaskan Abdul, dari puluhan saksi yang
telah diperiksa diantaranya mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Sekda NTT,
Ben Polo Maing dan mantan Kadis PRKP NTT, Yuli Afra.
Ditegaskan Abdul, seluruh saksi yang
diperiksa tim penyidik Tindak Pidana Khusus (Tipidsus) Kejati NTT berpeluang
menjadi tersangka termasuk mantan Kadis PRKP NTT, Yuli Afra.
“Semua saksi yang diperiksa berpeluang tersangka termasuk, mantan Gubernur NTT,
Frans Lebu Raya, Sekda NTT, Ben Polo Maing dan mantan Kadis PRKP NTT, Yuli
Afra,” tegas Abdul.
Namun, kata Abdul, kewenangan untuk
menetapkan seseorang menjadi tersangka adalah tim penyidik Tipidsus Kejati NTT
berdasarkan hasil penyidikan.
Sebelum dilakukan penetapan tersangka, lanjut
Abdul, tim penyidik Tipidsus Kejati NTT bakal menggelar ekspose (gelar perkara)
didepan pimpinan, Kajati NTT, Dr. Febrie Ardiansyah, SH, MH dana para petinggi
Kejati NTT lainnya.
“Sebelum penetapan tersangka, penyidik akan
gelar perkara dihadapan pimpinan di Kejati NTT,” ungkap Abdul.
Ditambahkan Abdul, penetapan tersangka oleh
tim penyidik Tipidsus Kejati NTT berdasarkan fungsi dan peran masing – masing
oknum dalam pembangunan proyek NTT Fair bernilai Rp 29 miliar itu.(rey)